Langsung ke konten utama

BAB I Pendahuluan Kriktik Arsitektur


BAB I
PENDAHULUAN

Peningkatan devisa negara adalah hal yang penting untuk keberlangsungan pembangunan negara, sehingga pemasukan devisa seharusnya ditingkatkan. Cara peningkatan devisa negara salah satunya adalah melalui jalur pariwisata. Bisnis perhotelan merupakan salah satu peluang untuk mengembangkan pariwisata. Dalam upaya mengembangkan dunia kepariwisataan, hotel merupakan unsur pendukung yang sangat dominan. Sebuah bangunan, termasuk hotel harus memenuhi tiga kriteria pokok arsitektur yakni fungsi, estetika dan kekuatan. Untuk memenuhi kriteria tersebut diperlukan faktor-faktor pendukung diantaranya waktu, tempat, teknologi dan lain-lain.
Perancangan sebuah hotel perlu mempertimbangkan dua aspek utama pada perancangan  bangunan  komersial,  yaitu  efisiensi  dan  kenyamanan.  Efisiensi dan kenyamanan merupakan faktor utama yang dibutuhkan sebuah hotel dan menjadi tanggung jawab dasar atas berjalannya bisnis hotel. Dua  aspek  ini secara keseluruhan akan mempengaruhi keputusan sebuah rancangan hotel dengan melihat  kepentingan  konsumen  hotel  yang  menjadi  sasaran  hotel  tersebut.  Efisiensi dalam berbagai bidang merupakan hal yang penting diantaranya efisiensi waktu, efisiensi konstruksi, efisiensi pencapaian dan lain-lain. Efisiensi juga menunjukkan cermin kepribadian sebuah hotel; dari keefisiensiannya, sebuah hotel bisa dinilai kualitasnya. Kenyamanan adalah jantung kehidupan sebuah hotel. Tamu tidak akan kembali jika merasa tidak nyaman. Kenyamanan yang diberikan kepada tamu akan menjadi buah bibir dan sumber ketenaran hotel sehingga kenyamanan adalah hal yang teramat penting dan tamu adalah hal yang dominan kareana kenyamanan tamu yang menentukan hidup matinya sebuah hotel.
Pengaturan sirkulasi, ketersediaan fasilitas, pengaturan aktivitas yang memadai, privasi dan kemanan juga menjadi hal penting dalam merancang hotel. Pada akhirnya semua hal ini akan berdampak pada lahirnya rancangan berbagai tipologi hotel yang berbeda. Namun pada penelitian ini peneliti akan fokus pada salah satu tipologi hotel.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumah Tradisional Malaysia, Rumah Bumbung Panjang Pahang

RUMAH BUMBUNG PANJANG PAHANG Pahang Darul Makmur merupakan salah satu negara bagian di Malaysia. Sebagian besar negeri Pahang diselimuti hutan dan sebagian besar Taman Negara terletak dalam negeri Pahang. Pahang merupakan sebuah negeri beraja. Wujudnya negeri Pahang adalah sebelum wujudnya kerajaan melayu Melaka. Pahang mempunyai susur galur tamadun yang panjang, sejak dari zaman pra-sejarah . Masyarakat Melayu tradisional Pahang memang kaya dengan seni bina yang diwarisi sejak zaman silam. Kebiasaannya seni bina yang kreatif dan imaginatif dijelmakan menerusi reka bentuk istana, rumah, surau, perahu, reban ayam dan peralatan tertentu yang digunakan dalam kehidupan harian . Salah satu seni bina dikagumi dengan kehalusan reka bentuknya ialah rumah tradisional Melayu Pahang.Keunikan rumah tradisional Pahang dibina tanpa menggunakan walaupun sebatang paku, apabila sejenis alat yang dinamakan tanggam diguna atau diperkuatkan bagi menyambung bahagian tertentu.Sesuai den

Arsitektur Klasik dan Arsitektur Modern

ARSITEKTUR KLASIK Arsitektur klasik adalah gaya bangunan dan teknik mendesain yang mengacu pada zaman klasik Yunani, seperti yang digunakan di Yunani kuno pada periode Helenistik dan Kekaisaran Romawi. Dalam sejarah arsitektur, Arsitektur Klasik ini juga nantinya terdiri dari gaya yang lebih modern dari turunan gaya yang berasal dari Yunani. Saat orang berpikir tentang arsitektur klasik, umumnya mereka berpikir sebuah bangunan yang terbuat dari kayu, batu, dll. Namun arsitektur klasik juga banyak memiliki unsur modern dan desain gedung yang rumit. Misalnya, atap, tiang, bahkan struktur batu atau marmer dibuat dengan detail sempurna. Seiring waktu berlalu, bangunan menjadi lebih rumit dan lebih rinci. Beberapa peradaban yang tumbuh dari batu dan lumpur turut memperkaya ragam bentuk Arsitektur Klasik, misalnya candi dan kuburan orang-orang Mesir. ·        Arsitektur Yunani -         Budaya: Polis, filosofis, demokratis -         Nilai: Rasionalisme -         Preseden: M

BAB III. Hukum Pranata Pembangunan Dalam Pelanggaran IMB

BAB III STUDI KASUS 1.        STUDI KASUS IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DI BANDUNG Setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan administratif dan persyaratan teknis sesuai dengan fungsi bangunan gedung (Pasal 7 ayat [1] UUBG). Persyaratan administratif bangunan gedung meliputi persyaratan status hak atas tanah, status kepemilikan bangunan gedung, dan izin mendirikan bangunan (Pasal 7 ayat [2] UUBG).  Proses pengurusan KRK (Keterangan Rencana Kota), merupakan hal yang mutlak untuk kelanjutan ke proses penerbitan IMB (Izin Mendirikan Bangunan). Banyak pemohon belum memahami kegunaan KRK yang berakibat penolakan atau tertundanya terhadap penerbitan IMB, kebanyakan pemohon hanya terfokus pada disain bangunan berupa denah, jumlah r uangan dan fungsi ruang dan gambar site plan agar seluruh tanah/lahan/persil dapat dimanfaatkan secara optimal, tidak mengacu pada aturan-aturan yang diperbolehkan oleh Pemerintah Kota Bandung . KRK merupakan rambu-rambu/acuan dalam p ere