Malaka
merupakan salah satu kawasan konservasi terbaik yang ada di Malaysia. Banyak
bangunan yang menjadi perhatian sebagai bangunan konservasi dan tetap dijaga
keasliannya. Begitulah salah satu daya Malaka untuk mendatangkan pengunjung
wisatawan asing maupun domestik. Banyak sekali museum yang menarik untu
dikunjungi karena sisa-sisa peninggalan dari Portugis dan Belanda yang masih
terawat digabung dengan sejarah dan keragaman etnis budaya yang bersatu di kota
inilah yang akhirnya menjadikan Malaka ditetapkan sebagai World Heritage City
(Kota Warisan Dunia) oleh UNESCO pada tanggal 7 Juli 2008.
Kota Malaka sebelumnya merupakan daerah penjajahan Portugis, Belanda dan Inggris. Stadthuys terletak disekitar alun-alun pusat Sejarah Malaka. Dikenal dengan alun-alun merah, karena seluruh bangunan disana dicat dengan warna merah sebagai kebijakan pemerintah untuk membedakan bangunan konservasi dengan bangunan lainnya. Disana terdapat sebuah perahu peninggalan arsitektur kolonial Belanda di Timur Jauh. Januari 1641 Malaka jatuh ketangan Belanda. Bangunan Stadthuys dahulu digunakan sebagai rumah gubernur Belanda, dibangun antara tahun 1641 dan 1660, dan baru-baru ini diperbaiki dan disesuaikan kepada bentuk dan keagungan pada zamannya. Gedung ini adalah salah satu bangunan tua zaman kolonial Belanda di Asia Tenggara.
Kota Malaka sebelumnya merupakan daerah penjajahan Portugis, Belanda dan Inggris. Stadthuys terletak disekitar alun-alun pusat Sejarah Malaka. Dikenal dengan alun-alun merah, karena seluruh bangunan disana dicat dengan warna merah sebagai kebijakan pemerintah untuk membedakan bangunan konservasi dengan bangunan lainnya. Disana terdapat sebuah perahu peninggalan arsitektur kolonial Belanda di Timur Jauh. Januari 1641 Malaka jatuh ketangan Belanda. Bangunan Stadthuys dahulu digunakan sebagai rumah gubernur Belanda, dibangun antara tahun 1641 dan 1660, dan baru-baru ini diperbaiki dan disesuaikan kepada bentuk dan keagungan pada zamannya. Gedung ini adalah salah satu bangunan tua zaman kolonial Belanda di Asia Tenggara.
Bangunan Stadthyus Lama
Stadthuys itu terletak dalam sebuah komplek
besar di Malaka. Bangunan Stadthuys mempunyai
dinding bata yang kuat
dan dibangun dengan dasar
bentuk benteng pertahanan
Portugis. Di salah
satu ruangan masih
terdapat plafonkayu yang masih utuh sesuai aslinya. Sejak tahun
1982, Stadthuys digunakan
sebagai Musium Sejarah
dan Musium Etnografi yang
menyimpan pakaian pengantin
tradisional Portugis, Cina
India, Inggris dan Malaysia. Museum ini
dipertahankan sebagai bukti sejarah Malaka 600 tahun yang lalu.
Bangunan Stadthyus Baru
Bangunan
Stadthuys masih terlihat
kokoh dan terawat untuk
bangunan yang telah
tua. Hal ini
tidak terlepas dari faktor
pemeliharaan yang dilakukan oleh pemerintah Malaysia
dalam mempertahankan kondisi bangunan yang mempunyai nilai
sejarah. Walaupun terlihat beberapa
bagian kerusakan antara lain:
- Retak-retak
dinding
- Dinding terlihat
lembab
- Dinding berjamur
akibat lembab/air hujan
- Pengelupasan cat
Selain terjadi
kerusakan pada sebagian
elemen bangunan,
sepanjang teras bangunan
terlihat penambahan AC window.
Tingkat intervensi
pada bangunan Stadthuys berupa
preservasi, yaitu upaya mengembalikan kondisi
bangunan sesuai asalnya, intervensi dilakukan hanya pada permukaan kulit
bangunan saja untuk kenyamanan dan keamanan. dan konservasi, yaitu upaya
memelihara suatu tempat agar maknanya tetap terjaga. Istilah ‘tempat’
dapat berarti lingkungan dan bangunan
bersejarah maupun lingkungan alam, sedangkan ‘makna’ berarti
nilai arsitektural, sejarah maupun budaya. Melakukan konservasi juga
dapat berarti pendaur-ulangan melalui apa
yang disebut sebagai adaptive re-use
Kesimpulan
Dari uraian studi kasus bangunan diatas dapat
disimpulkan bahwa, bangunan Stadthuys yang terletak di Malaka, Malaysia
merupakan salah satu contoh bangunan konservasi arsitektur. Bangunan ini
termasuk ke dalam contoh bangunan yang mengalami konservasi arsitektur
berupa preservasi, yaitu upaya
mengembalikan kondisi bangunan sesuai asalnya, intervensi dilakukan hanya
pada permukaan kulit bangunan saja untuk kenyamanan dan keamanan. dan
konservasi, yaitu upaya memelihara suatu tempat agar maknanya tetap
terjaga. Karena Stadthuys merupakan bangunan peningggalan masa kolonial yang
memiliki nilai sejarah di dalamnya serta terletak di Malaka yang merupakan
World Heritage City (Kota Warisan Dunia) sebagaimana telah ditetapkan oleh
UNESCO. Upaya Konservasi Arsitektur pada bangunan ini dilakukan dengan cara
membangun kembali massa bangunan serta menjadikan bangunan menjadi museum
sejarah dan museum etnografi.
Sumber:
Komentar
Posting Komentar