Langsung ke konten utama

IV. Konservasi Arsitektur di Asia; Stadthuys Malaka


Malaka adalah salah satu negara bagian di Malaysia. Sebagai negara persemakmuran, Malaysia terbagi menjadi Malaysia bagian barat yang berupa semenanjung dan bagian timur yang bergabung dengan Indonesia di Pulau Kalimantan (Borneo). Malaysia terbagi atas 13 negara bagian dan 3 wilayah persekutuan. Malaka, adalah salah satu dari tiga belas negara bagian tersebut.
Malaka merupakan salah satu kawasan konservasi terbaik yang ada di Malaysia. Banyak bangunan yang menjadi perhatian sebagai bangunan konservasi dan tetap dijaga keasliannya. Begitulah salah satu daya Malaka untuk mendatangkan pengunjung wisatawan asing maupun domestik. Banyak sekali museum yang menarik untu dikunjungi karena sisa-sisa peninggalan dari Portugis dan Belanda yang masih terawat digabung dengan sejarah dan keragaman etnis budaya yang bersatu di kota inilah yang akhirnya menjadikan Malaka ditetapkan sebagai World Heritage City (Kota Warisan Dunia) oleh UNESCO pada tanggal 7 Juli 2008.


Kota Malaka sebelumnya merupakan daerah penjajahan Portugis, Belanda dan  Inggris. Stadthuys terletak disekitar alun-alun pusat Sejarah Malaka. Dikenal dengan alun-alun   merah, karena seluruh bangunan disana dicat dengan warna merah sebagai kebijakan   pemerintah untuk membedakan bangunan konservasi dengan bangunan lainnya. Disana  terdapat sebuah  perahu peninggalan arsitektur kolonial Belanda di Timur Jauh. Januari 1641  Malaka jatuh ketangan Belanda. Bangunan Stadthuys dahulu digunakan sebagai rumah gubernur Belanda, dibangun antara tahun 1641 dan 1660, dan baru-baru ini diperbaiki dan   disesuaikan kepada bentuk dan keagungan pada zamannya. Gedung ini adalah salah satu  bangunan tua zaman kolonial Belanda di Asia Tenggara.



Bangunan Stadthyus Lama 
Stadthuys itu terletak dalam sebuah komplek besar di Malaka. Bangunan  Stadthuys  mempunyai  dinding  bata  yang  kuat  dan  dibangun  dengan dasar  bentuk  benteng  pertahanan  Portugis.  Di  salah  satu  ruangan  masih  terdapat plafonkayu yang masih utuh sesuai aslinya. Sejak  tahun  1982,  Stadthuys  digunakan  sebagai  Musium  Sejarah  dan  Musium Etnografi  yang  menyimpan  pakaian  pengantin  tradisional  Portugis,  Cina  India, Inggris dan Malaysia. Museum ini  dipertahankan sebagai bukti sejarah Malaka 600 tahun yang lalu.

Bangunan Stadthyus Baru
Bangunan  Stadthuys  masih  terlihat  kokoh  dan  terawat untuk  bangunan  yang  telah  tua.  Hal  ini  tidak  terlepas dari     faktor     pemeliharaan     yang     dilakukan     oleh pemerintah  Malaysia  dalam  mempertahankan  kondisi bangunan yang mempunyai nilai sejarah.  Walaupun terlihat  beberapa  bagian  kerusakan  antara lain:
  • Retak-retak dinding
  • Dinding terlihat lembab
  • Dinding berjamur akibat lembab/air hujan
  • Pengelupasan cat
      Selain    terjadi    kerusakan    pada    sebagian    elemen bangunan,        sepanjang    teras    bangunan    terlihat  penambahan AC window.


Tingkat   intervensi   pada   bangunan   Stadthuys   berupa   preservasi,   yaitu   upaya mengembalikan  kondisi bangunan sesuai asalnya, intervensi dilakukan hanya pada permukaan kulit bangunan saja untuk kenyamanan dan keamanan. dan konservasi,  yaitu upaya memelihara suatu tempat agar maknanya tetap terjaga. Istilah ‘tempat’ dapat  berarti   lingkungan  dan  bangunan  bersejarah  maupun  lingkungan  alam, sedangkan ‘makna’ berarti nilai arsitektural, sejarah maupun budaya. Melakukan konservasi juga  dapat  berarti  pendaur-ulangan  melalui  apa  yang  disebut  sebagai adaptive re-use
Kesimpulan
Dari uraian studi kasus bangunan diatas dapat disimpulkan bahwa, bangunan Stadthuys yang terletak di Malaka, Malaysia merupakan salah satu contoh bangunan konservasi arsitektur. Bangunan ini termasuk ke dalam contoh bangunan yang mengalami konservasi arsitektur berupa   preservasi,   yaitu   upaya mengembalikan  kondisi bangunan sesuai asalnya, intervensi dilakukan hanya pada permukaan kulit bangunan saja untuk kenyamanan dan keamanan. dan konservasi,  yaitu upaya memelihara suatu tempat agar maknanya tetap terjaga. Karena Stadthuys merupakan bangunan peningggalan masa kolonial yang memiliki nilai sejarah di dalamnya serta terletak di Malaka yang merupakan World Heritage City (Kota Warisan Dunia) sebagaimana telah ditetapkan oleh UNESCO. Upaya Konservasi Arsitektur pada bangunan ini dilakukan dengan cara membangun kembali massa bangunan serta menjadikan bangunan menjadi museum sejarah dan museum etnografi.
Sumber:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumah Tradisional Malaysia, Rumah Bumbung Panjang Pahang

RUMAH BUMBUNG PANJANG PAHANG Pahang Darul Makmur merupakan salah satu negara bagian di Malaysia. Sebagian besar negeri Pahang diselimuti hutan dan sebagian besar Taman Negara terletak dalam negeri Pahang. Pahang merupakan sebuah negeri beraja. Wujudnya negeri Pahang adalah sebelum wujudnya kerajaan melayu Melaka. Pahang mempunyai susur galur tamadun yang panjang, sejak dari zaman pra-sejarah . Masyarakat Melayu tradisional Pahang memang kaya dengan seni bina yang diwarisi sejak zaman silam. Kebiasaannya seni bina yang kreatif dan imaginatif dijelmakan menerusi reka bentuk istana, rumah, surau, perahu, reban ayam dan peralatan tertentu yang digunakan dalam kehidupan harian . Salah satu seni bina dikagumi dengan kehalusan reka bentuknya ialah rumah tradisional Melayu Pahang.Keunikan rumah tradisional Pahang dibina tanpa menggunakan walaupun sebatang paku, apabila sejenis alat yang dinamakan tanggam diguna atau diperkuatkan bagi menyambung bahagian tertentu.Sesuai den

Arsitektur Klasik dan Arsitektur Modern

ARSITEKTUR KLASIK Arsitektur klasik adalah gaya bangunan dan teknik mendesain yang mengacu pada zaman klasik Yunani, seperti yang digunakan di Yunani kuno pada periode Helenistik dan Kekaisaran Romawi. Dalam sejarah arsitektur, Arsitektur Klasik ini juga nantinya terdiri dari gaya yang lebih modern dari turunan gaya yang berasal dari Yunani. Saat orang berpikir tentang arsitektur klasik, umumnya mereka berpikir sebuah bangunan yang terbuat dari kayu, batu, dll. Namun arsitektur klasik juga banyak memiliki unsur modern dan desain gedung yang rumit. Misalnya, atap, tiang, bahkan struktur batu atau marmer dibuat dengan detail sempurna. Seiring waktu berlalu, bangunan menjadi lebih rumit dan lebih rinci. Beberapa peradaban yang tumbuh dari batu dan lumpur turut memperkaya ragam bentuk Arsitektur Klasik, misalnya candi dan kuburan orang-orang Mesir. ·        Arsitektur Yunani -         Budaya: Polis, filosofis, demokratis -         Nilai: Rasionalisme -         Preseden: M

BAB III. Hukum Pranata Pembangunan Dalam Pelanggaran IMB

BAB III STUDI KASUS 1.        STUDI KASUS IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DI BANDUNG Setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan administratif dan persyaratan teknis sesuai dengan fungsi bangunan gedung (Pasal 7 ayat [1] UUBG). Persyaratan administratif bangunan gedung meliputi persyaratan status hak atas tanah, status kepemilikan bangunan gedung, dan izin mendirikan bangunan (Pasal 7 ayat [2] UUBG).  Proses pengurusan KRK (Keterangan Rencana Kota), merupakan hal yang mutlak untuk kelanjutan ke proses penerbitan IMB (Izin Mendirikan Bangunan). Banyak pemohon belum memahami kegunaan KRK yang berakibat penolakan atau tertundanya terhadap penerbitan IMB, kebanyakan pemohon hanya terfokus pada disain bangunan berupa denah, jumlah r uangan dan fungsi ruang dan gambar site plan agar seluruh tanah/lahan/persil dapat dimanfaatkan secara optimal, tidak mengacu pada aturan-aturan yang diperbolehkan oleh Pemerintah Kota Bandung . KRK merupakan rambu-rambu/acuan dalam p ere