I.
Ilmu
Pengetahuan dan
Kemiskinan
A. Pengertian Ilmu Pengetahuan
Pengertian
ilmu pengetahuan adalah sebuah sarana atau definisi tentang alam semesta yang
diterjemahkan kedalam bahasa yang bisa dimengerti oleh manusia sebagai usaha
untuk mengetahui dan mengingat tentang sesuatu. dalam kata lain dapat kita
ketahui definisi arti ilmu yaitu sesuatu yang didapat dari kegiatan membaca dan
memahami benda-benda maupun peristiwa, diwaktu kecil kita belajar membaca huruf
abjad, lalu berlanjut menelaah kata-kata dan seiring bertambahnya usia secara
sadar atau tidak sadar sebenarnya kita terus belajar membaca, hanya saja yang
dibaca sudah berkembang bukan hanya dalam bentuk bahasa tulis namun membaca
alam semesta seisinya sebagai usaha dalam menemukan kebenaran. Dengan ilmu maka
hidup menjadi mudah, karena ilmu juga merupakan alat untuk menjalani kehidupan.
B.
Empat Sikap yang Ilmiah
Sikap ilmiah adalah sikap yang
seharusnya dimiliki oleh setiap ilmuwan dalam melakukan tugasnya (memelajari,
meneruskan, menolak/menerima serta mengubah/menambah suatu ilmu). Untuk
mencapai suatu pengetahuan yang ilmiah dan obyektif diperlukan sikap yang
bersifat ilmiah, yang meliputi empat hal yaitu :
Tidak ada
perasaan yang bersifat pamrih sehingga menacapi pengetahuan ilmiah yang
obeyktif. Selektif, artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang
dihadapi supaya didukung oleh fakta atau gejala, dan mengadakan pemilihan
terhadap hipotesis yang ada
Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap indera dam budi yang digunakan untuk mencapai ilmu. Merasa pasti bahwa setiap pendapat, teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali.
Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap indera dam budi yang digunakan untuk mencapai ilmu. Merasa pasti bahwa setiap pendapat, teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali.
Beberapa sikap ilmiah lainnya
dikemukakan oleh Mukayat Brotowidjoyo (1985 :31-34) yang biasa dilakukan para
ahli dalam menyelesaikan masalah berdasarkan metode ilmiah, antara lain:
·
Sikap ingin tahu: apabila menghadapi suatu
masalah yang baru dikenalnya,maka ia beruasaha mengetahuinya; senang mengajukan
pertanyaan tentang obyek dan peristiea; kebiasaan menggunakan alat indera
sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah; memperlihatkan gairah dan
kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen.
·
Sikap kritis: Tidak langsung begitu saja
menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat, kebiasaan menggunakan bukti –
bukti pada waktu menarik kesimpulan; Tidak merasa paling benar yang harus
diikuti oleh orang lain; bersedia mengubah pendapatnya berdasarkan bukti-bukti
yang kuat.
·
Sikap obyektif: Melihat sesuatu sebagaimana
adanya obyek itu, menjauhkan bias pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya
sendiri. Dengan kata lain mereka dapat mengatakan secara jujur dan menjauhkan
kepentingan dirinya sebagai subjek.
·
Sikap ingin menemuka: Selalu memberikan
saran-saran untuk eksprimen baru; kebiasaan menggunakan eksprimen-eksprimen
dengan cara yang baik dan konstruktif; selalu memberikan konsultasi yang baru
dari pengamatan yang dilakukannya. Sikap menghargai karya orang lain, Tidak
akan mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya, menerima
kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau bangsa .
II.
Teknologi
A. Pengertian Teknologi
Pengertian Teknologi Informasi
atau disingkat dengan TI atau dalam bahasa inggrisnya disebut dengan
Information Technology yang disingkat dengan IT. Dalam hal ini, pengertian
teknologi informasi merupakan istilah yang umum yang memberikan penjelasan
tentang segala teknologi yang dapat membantu manusia untuk menyimpan, membuat,
mengubah, mengkomunikasikan, dan juga menyebarkan informasi.
Pengertian teknologi informasi
juga merupakan seperangkat sarana atau alat yang berguna untuk membantu
pekerjaan anda dengan informasi dan melaksanakan tugas yang ada hubungannya
dengan pemrosesan dalam informasi. Dijelaskan dalam pengertian TI (Teknologi
Informasi) ini bahwa Teknologi Informasi tersebut sebagai sarana atau alat yang
dipakai dalam melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan informasi. Di
pengertian TI tersebut juga dijelaskan bahwa hasil informasi yang diolah
tersebut prosesnya memakai suatu alat. Alat tersebut yaitu berupa komputer dan
juga program-progamnya.
Ada juga yang menyatakan bahwa
teknologi informasi itu bukan hanya sebatas teknologi komputer saja yaitu dalam
hal menyimpan dan memproses suatu informasi tetapi juga termasuk teknologi
komunikasi yang brguna sebagai pengirim informasi tersebut.
Selain itu, pengertian TI
(Teknologi Informasi) mengacu pada semua bentuk teknologi yang dipakai untuk
mengubah, menciptakan, melakukan penyimpanan, dan juga memakai informasi itu
dalam semua bentuknya. Sangat jelas sekali, dalam pengertian teknologi
informasi tersebut menyatakan bahwa TI merupakan semua bentuk dari teknologi
yang dipakai dalam pemrosesan informasi.
Pengertian teknologi informasi
juga diartikan sebagai suatu teknologi yang menyatukan komputer dengan jalur
komunikasi yang memiliki kecepatan tinggi. Yang mana dalam pengertian teknologi
informasi ini yang dibawa adalah suara, video, dan juga data.
B.
Ciri-Ciri
Fenomena Teknik Pada Masyarakat
Fenomena teknik pada masyarakat
teknik, menurut Sastrapratedja (1980) memiliki ciri-ciri sebagia berikut :
1. Rasionalistas,
artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan
dengan perhitungan rasional
2. Artifisialitas,
artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah
3. Otomatisme,
artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis.
Demikian juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis menjadi
kegiatan teknis
4. Teknik
berkembang pada suatu kebudayaan
5. Monisme,
artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung
6. Universalisme,
artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat
menguasai kebudayaan
7. Otonomi
artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip
sendiri.
C. Ciri-ciri Teknologi Barat
Teknologi yang
berkembang denan pesat meliputi berbagai bidang kehidupan manusia. Luasnya
bidang teknik digambarkan sebagaia berikut :
1. Teknik
meluputi bidang ekonomi, artinya teknik mampu menghasilkan barang-barang
industri. Dengan teknik, mampu mengkonsentrasikan capital sehingga terjadi
sentralisasi ekonomi
2. Teknik
meliputi bidang organisasional seperti administrasi, pemerintahan, manajemen,
hukum dan militer
3. Teknik
meliputi bidang manusiawi. Teknik telah menguasai seluruh sector kehidupan
manusia, manusia semakin harus beradaptasi dengan dunia teknik dan tidak ada
lagi unsur pribadi manusia yang bebas dari pengaruh teknik.
III.
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Nilai
Pengertian Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Nilai
Ilmu Pengetahuan, yaitu: sesuatu
yang secara teratur diperoleh dengan pangkal tumpuan tertentu dengan
sistematis, metodis, rasional/logis, empiris, umum dan akumulatif serta
memiliki arti atau makna tersendiri bagi penerimanya.
Teknologi, yaitu: sesuatu yang berhubungan dengan proses produksi, menyangkut cara bagaimana berbagai sumber, tanah, modal, tenaga kerja dan keterampilan dikombinasikan untuk merealisasi tujuan produksi.
Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan manusia.
Teknologi, yaitu: sesuatu yang berhubungan dengan proses produksi, menyangkut cara bagaimana berbagai sumber, tanah, modal, tenaga kerja dan keterampilan dikombinasikan untuk merealisasi tujuan produksi.
Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan manusia.
IV.
Kemiskinan
A. Pengertian Kemiskinan
Kemiskinan lazimnya dilukiskan
sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok.
Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat
berteduh, dan lain-lain.
Garis kemiskinan yang menentukan
batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, dapat
dipengaruhi oleh tiga hal:
1.
Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang
diperlukan.
2.
Posisi manusia dalam lingkungan sekitar.
3.
Kebutuhan objectif manusia untuk bisa hidup
secara manusiawi.
Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, adat istiadat dan sistem nilai yang dimiliki.
Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, adat istiadat dan sistem nilai yang dimiliki.
B. Ciri-Ciri Manusia yang Hidup di Bawah Garis Kemiskinan
Mereka yang
hidup di bawah garis kemiskinan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
·
Tidak memiliki faktor-faktor produksi sendiri
seperti tanah, modal, ketrampilan, dan lain-lain.
· Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh aset
produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan atau
modal usaha.
·
Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai
tamat SD.
·
Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja
bebas.
·
Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan
tidak mempunyai keterampilan.
C. Fungsi Kemiskinan
Pertama,
kemiskinan menyediakan tenaga kerja untuk pekerjaan-pekerjaan kotor, tak
terhormat, berat, berbahaya, namun dibayar murah. Orang miskin dibutuhkan untuk
membersihkan got-got yang mampet, membuang sampah, menaiki gedung tinggi,
bekerja di pertambangan yang tanahnya mudah runtuh, jaga malam. Bayangkan apa
yang terjadi bila orang miskin tidak ada. Sampah bertumpuk, rumah dan
pekarangan kotor, pembangunan terbengkalai, banyak kegiatan ekonomi yang
melibatkan pekerjaan kotor dan berbahaya yang memerlukan kehadiran orang
miskin.
Kedua,
kemiskinan memperpanjang nilai-guna barang atau jasa. Baju bekas yang tak layak
pakai dapat dijual (diinfakkan) kepada orang miskin, termasuk buah-buahhan yang
hampir busuk, sayuran yang tidak laku, Semuanya menjadi bermanfaat (atau
dimanfaatkan) untuk orang-orang miskin.
Ketiga,
kemiskinan mensubsidi berbagai kegiatan ekonomi yang menguntungkan orang-orang
kaya. Pegawai-pegawai kecil, karena dibayar murah, mengurangi biaya produksi
dan akibatnya melipatgandakan keuntungan. Petani tidak boleh menaikkan harga
beras mereka untuk mensubsidi orang-orang kota.
Keempat,
kemiskinan menyediakan lapangan kerja. Karena ada orang miskin, lahirlah
pekerjaan tukang kredit, aktivis-aktivis LSM yang menyalurkan dana dari
badan-badan internasional, dan yang pasti berbagai kegiatan yang dikelola oleh
departemen sosial. Tidak ada komoditas yang paling laku dijual oleh Negara
Dunia Ketiga di pasar internasional selain kemiskinan.
Kelima,
memperteguh status sosial orang kaya. Perhatikan jasa orang miskin pada
perilaku orang-orang kaya baru. Sopir yang menemaninya memberikan label bos
kepadanya.Nyonya-nyonya dapat menunjukan kekuasaannya dengan memerintah
inem-inem mengurus rumah tangganya.
Keenam,
bermanfaat untuk jadi tumbal pembangunan. Supaya tidak menganggu ketertiban dan
keindahan kota, pedagang kakilima bila mengganggu lalu lintas ditertibkan
(ditangkap, dagangannya diambil, dan kerugiannnya tidak diganti).
Source:
Komentar
Posting Komentar