Langsung ke konten utama

Keterkaitan Film Facing the Giants (2006) dengan Materi Ilmu Budaya Dasar

Film Facing The Giant berkaitan dengan salah satu materi Ilmu Budaya Dsar yaitu Manusia dan Harapan. Harapan adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Jika seseorang itu memiliki kenginan maka seseorang itu harus berusahan sekuat tenaga yang di milikinya.
Ada banyak pelajaran yang bisa diambil dari film ini diantaranya bisa mengajarkan nilai-nilai positif tentang motivasi, semangat pantang menyerah, teamwork, kepasrahan dan bahwa segala sesuatu itu bisa dicapai.
Kadang dalam menjalani hidup, kita mungkin menemui kesulitan-kesulitan yang membuat kita frustasi, patah semangat dan ingin menyerah saja terhadap impian. Film ini bisa memberikan sebuah harapan dalam menghadapi tantangan yang terjadi dalam kehidupan kita.
Film ini mengisahkan sang tokoh utama yang merupakan seorang pelatih football di sebuah sekolah menengah. Pada awalnya dia putus asa karena tim football yang ia latih tidak mengalami perkembangan dan prestasi selama 6 tahun. Selain itu juga karena masalah keluarga yang diantaranya Grant Taylor divonis tidak bisa memiliki keturunan.
Atas saran dari Istrinya, Brooke Taylor, ia kemudian mendekatkan diri kepada tuhan agar diberi mukjizat untuk menghadapi semua masalahnya. Grant melatih semua anak didiknya untuk selalu mendekatkan diri dan berharap kepada tuhannya.

Dengan menerapkan cara pandang yang baru, anggota tim football tersebut mulai menikmati setiap latihan dan menikmati setiap pertandingan. Hingga pada akhirnya mereka bertemu di pertandingan akhir melawan tim football yang tidak terkalahkan. Namun berkat usaha dan selalu yakin kepada tuhannya, mereka mendapatkan hasil yang memuaskan.

Jadi saat kita membutuhkan suntikan motivasi dan inspirasi untuk terus berjuang, terus lanjutkan perjalanan dan pantang menyerah. Kita harus ingat bahwa Tuhan selalu ada pada orang-orang yang mengingatnya dan yakin bahwa tuhan akan selalu menolongnya.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumah Tradisional Malaysia, Rumah Bumbung Panjang Pahang

RUMAH BUMBUNG PANJANG PAHANG Pahang Darul Makmur merupakan salah satu negara bagian di Malaysia. Sebagian besar negeri Pahang diselimuti hutan dan sebagian besar Taman Negara terletak dalam negeri Pahang. Pahang merupakan sebuah negeri beraja. Wujudnya negeri Pahang adalah sebelum wujudnya kerajaan melayu Melaka. Pahang mempunyai susur galur tamadun yang panjang, sejak dari zaman pra-sejarah . Masyarakat Melayu tradisional Pahang memang kaya dengan seni bina yang diwarisi sejak zaman silam. Kebiasaannya seni bina yang kreatif dan imaginatif dijelmakan menerusi reka bentuk istana, rumah, surau, perahu, reban ayam dan peralatan tertentu yang digunakan dalam kehidupan harian . Salah satu seni bina dikagumi dengan kehalusan reka bentuknya ialah rumah tradisional Melayu Pahang.Keunikan rumah tradisional Pahang dibina tanpa menggunakan walaupun sebatang paku, apabila sejenis alat yang dinamakan tanggam diguna atau diperkuatkan bagi menyambung bahagian tertentu.Sesuai den

Arsitektur Klasik dan Arsitektur Modern

ARSITEKTUR KLASIK Arsitektur klasik adalah gaya bangunan dan teknik mendesain yang mengacu pada zaman klasik Yunani, seperti yang digunakan di Yunani kuno pada periode Helenistik dan Kekaisaran Romawi. Dalam sejarah arsitektur, Arsitektur Klasik ini juga nantinya terdiri dari gaya yang lebih modern dari turunan gaya yang berasal dari Yunani. Saat orang berpikir tentang arsitektur klasik, umumnya mereka berpikir sebuah bangunan yang terbuat dari kayu, batu, dll. Namun arsitektur klasik juga banyak memiliki unsur modern dan desain gedung yang rumit. Misalnya, atap, tiang, bahkan struktur batu atau marmer dibuat dengan detail sempurna. Seiring waktu berlalu, bangunan menjadi lebih rumit dan lebih rinci. Beberapa peradaban yang tumbuh dari batu dan lumpur turut memperkaya ragam bentuk Arsitektur Klasik, misalnya candi dan kuburan orang-orang Mesir. ·        Arsitektur Yunani -         Budaya: Polis, filosofis, demokratis -         Nilai: Rasionalisme -         Preseden: M

BAB III. Hukum Pranata Pembangunan Dalam Pelanggaran IMB

BAB III STUDI KASUS 1.        STUDI KASUS IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DI BANDUNG Setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan administratif dan persyaratan teknis sesuai dengan fungsi bangunan gedung (Pasal 7 ayat [1] UUBG). Persyaratan administratif bangunan gedung meliputi persyaratan status hak atas tanah, status kepemilikan bangunan gedung, dan izin mendirikan bangunan (Pasal 7 ayat [2] UUBG).  Proses pengurusan KRK (Keterangan Rencana Kota), merupakan hal yang mutlak untuk kelanjutan ke proses penerbitan IMB (Izin Mendirikan Bangunan). Banyak pemohon belum memahami kegunaan KRK yang berakibat penolakan atau tertundanya terhadap penerbitan IMB, kebanyakan pemohon hanya terfokus pada disain bangunan berupa denah, jumlah r uangan dan fungsi ruang dan gambar site plan agar seluruh tanah/lahan/persil dapat dimanfaatkan secara optimal, tidak mengacu pada aturan-aturan yang diperbolehkan oleh Pemerintah Kota Bandung . KRK merupakan rambu-rambu/acuan dalam p ere