BAB II
METODE PENELITIAN
Di dalam arsitektur
terdapat berbagai macam kritik arsitektur, yaitu:
1.
Kritik
Deskriptif
2.
Kritik Normatif
3.
Kritik Tipikal
4.
Kritik
Impresionis
5.
Kritik Interpretif
6.
Kritik
Terukur
Dalam tugas Kritik
Arsitektur ini peneliti akan menggunakan Kritik Normatif. Karena kompleksitas,
abstraksi dan kekhususannya kritik normatif dibedakan menjadi:
1.
Metoda Doktrin (satu norma yang bersifat general, pernyataan
prinsip yang tak terukur)
2.
Metoda Sistemik (suatu norma penyusunan
elemen-elemen yang saling berkaitan untuk satu tujuan)
3.
Metoda Tipikal (suatu norma yang didasarkan pada
model yang digenralisasi untuk satu kategori bangunan spesifik)
4.
Metoda Terukur (sekumpulan dugaan yang mampu mendefinisikan
bangunan dengan baik secara kuantitatif)
Karena akan membahas bagaimana efisiensi tipologi
bangunan hotel, maka metode yang akan peneliti gunakan yaitu kritik tipikal. Peneliti
akan membahas elemen-elemen dua bangunan setipe, yaitu hotel. Kedua hotel
tersebut adalah Memmorisi Hotel dan Bandung
Hilton. Adapun elemen dalam kritik tipikal sebagai berikut:
1.
Structural (Struktur)
Tipe ini didasarkan atas penilaian terhadap lingkungan
berkait dengan penggunaan material dan pola yang sama.
-
Jenis bahan
-
Sistem struktur
-
Sistem Utilitas dan sebagainya.
2.
Function (Fungsi)
Hal ini didasarkan pada
pembandingan lingkungan yang didesain untuk aktifitas yang sama. Misalnya sekolah
akan dievaluasi dengan keberadaan sekolah lain yang sama.
-
Kebutuhan pada ruang kelas
-
Kebutuhan auditorium
-
Kebutuhan ruang terbuka dsb.
3.
Form (Bentuk)
-
Diasumsikan bahwa ada tipe bentuk-bentuk yang
eksestensial dan memungkinkan untuk dapat dianggap memadai bagi fungsi yang
sama pada bangunan lain.
-
Penilaian secara kritis dapat difokuskan pada cara
bagaimana bentuk itu dimodifikasi dan dikembangkan variasinya.
-
Sebagai contoh bagaimana Pantheon telah memberi
inspirasi bagi bentuk-bentuk bangunan yang monumental pada masa berikutnya.
Komentar
Posting Komentar